Gen
Gen (dari bahasa
Belanda: gen) adalah unit pewarisan sifat bagi organisme
hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang menyandi suatu protein,
polipeptida,
atau seuntai RNA
yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen
adalah suatu lokasi
tertentu pada genom
yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi
sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi,
atau peran-peran fungsional lainnya.
Penggunaan "gen" dalam percakapan sehari-hari (misalnya "gen
cerdas" atau "gen warna rambut") sering kali dimaksudkan untuk alel: pilihan variasi yang
tersedia oleh suatu gen. Meskipun ekspresi alel dapat serupa, orang lebih
sering menggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang secara fenotipik
berbeda. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu
proses reproduksi,
bersama-sama dengan DNA yang membawanya. Dengan demikian, informasi yang
menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga.
Sejarah
Gregor Mendel telah berspekulasi tentang adanya
suatu bahan yang terkait dengan suatu sifat atau karakter di dalam tubuh suatu
individu yang dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ia
menyebutnya 'faktor'. Oleh Hugo de Vries, konsep yang serupa ia namakan pangen
(baca: "pan-gen") pada buku karangannya Intracellular Pangenesis
(terbit 1889). Belum membaca tulisan Mendel, de Vries mendefinisikan pangen
sebagai "partikel terkecil yang mewakili satu penciri terwariskan". Wilhelm
Johannsen lalu menyingkatnya sebagai gen dua puluh tahun
kemudian. Pada 1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen
terletak di kromosom.
Selanjutnya, terjadi 'perlombaan' seru untuk menemukan substansi yang merupakan
gen. Banyak penghargaan Nobel yang kemudian jatuh pada peneliti yang terlibat
dalam subjek ini
Pada saat itu DNA sudah ditemukan dan diketahui hanya berada pada kromosom
(1869), tetapi orang belum menyadari bahwa DNA terkait dengan gen. Melalui
penelitian Oswald Avery terhadap
bakteri Pneumococcus (1943), serta Alfred
Hershey dan Martha Chase (publikasi
1953) dengan virus bakteriofag T2, barulah orang mengetahui bahwa DNA adalah bahan genetik
Pada tahun 1940an, George Beadle
dan Edward Tatum
mengadakan percobaan dengan Neurospora crassa.
Dari percobaan tersebut, Beadle dan Tatum dapat menarik hipotesis
bahwa gen mengkode enzim,
dan mereka menyimpulkan bahwa satu gen menyintesis satu enzim (one gene-one
enzyme theory). Beberapa puluh tahun kemudian, ditemukan bahwa gen mengkode
protein
yang tidak hanya berfungsi sebagai enzim saja, dan beberapa protein tersusun
dari dua atau lebih polipeptida. Dengan adanya penemuan-penemuan
tersebut, pendapat Beadle dan Tatum, one gene-one enzyme theory, telah
dimodifikasi menjadi teori satu gen-satu polipeptida (one gene-one
polypetide theory).
Struktur gen
Pada sel eukariot, gen terdiri dari:
- domain regulasi inisiasi transkripsi, yang terdiri antara lain dari: deret GCCACACCC, ATGCAAAT, kotak GC, kotak CCAAT dan kotak TATA.
- intron
- ekson, merupakan area kodikasi protein yang dapat ditranskripsi secara overlapping atau nonoverlapping. Sebagai contoh, pada kode dengan tiga deret nukleotida (kodon triplet) AUU GCU CAG, dapat secara dibaca nonoverlapping sebagai AUU GCU CAG atau dibaca secara overlapping sebagai AUU UUG UGC GCU CUC CAG. Walaupun pada sekitar tahun 1961, telah diketahui bahwa asam amino dikodikasi oleh kodon secara nonoverlapping, telah ditemukan protein berbeda hasil transkripsi dengan pergeseran overlapping kodon.
- domain regulasi akhir transkripsi
Ekspresi gen
Proses
penyeleksian mRNA.
Ekspresi gen
adalah proses dimana kode-kode informasi yang ada pada gen diubah menjadi
protein-protein yang beroperasi di dalam sel. Ekspresi gen terdiri
dari dua tahap:
- Transkripsi, proses pembuatan salinan RNA.
- Translasi, proses sintesis polipeptida yang spesifik di dalam ribosom.
Proses transkripsi DNA menjadi mRNA dan translasi mRNA
menjadi sebuah polipeptida disebut dogma sentral (central
dogma). Dogma sentral berlaku pada prokariot
dan eukariot.
Namun, pada eukariot ada tahap tambahan yang terjadi di antara transkripsi dan
translasi yang disebut tahap pre-mRNA. Tahap pre-mRNA adalah untuk menyeleksi
mRNA yang akan dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan di ribosom. Ekson merupakan mRNA yang
akan dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan, sedangkan intron
merupakan mRNA
yang akan tetap berada di dalam nukleus karena kemungkinan mRNA tersebut akan
membentuk protein yang tidak fungsional (tidak berguna) jika ditranslasikan.
Intron kemudian akan terurai kembali untuk membentuk rantai mRNA baru.
Ketahui pula bahwa beberapa kesalahan yang disebut mutasi dapat
terjadi pada proses ekspresi gen ini.